Jasa PDA Test Kalimantan

Pile Driving Analyzer (PDA) Test adalah salah satu metode pengujian pondasi dengan memberikan tumbukan melalui hammer yang telah dipasangi sensor transducer (velocity) dan accelerometer (Force). Pengujian PDA ini biasanya dilakukan oleh proyek besar sebagai test pelengkap Static Loading Test. Proyek kecil dan menengah juga bisa menggunakan PDA test sebagai subtitute atau pengganti Static Loading Test sehingga Jasa Test PDA Kalimantan ini sangat penting dilakukan sebelum penggalian pondasi pada proyek pembangunan di Jombang dan sekitarnya.

Test PDA Kalimantan kami lakukan dengan alat lengkap, terkomputerisasi dan canggih, bersertifikat luawar negri  dan V.KAN sehingga tercapai target informasi:

  • Nilai daya dukung tiang tunggal.
  • Nilai keutuhan tiang.
  • Info kekuatan sambungan tiang pancang.
  • Efektivitas kekuaran hammer ke tiang pancang.

Test PDA ini merupakan salah satu proses dalam pembangunan bangunan bertingkat yang sangat penting dilakukan. Urutan proses pembangunan agar tercapai hasil maksimal yaitu:

  1. Survey lokasi: untuk menentukan titik pembuatan pondasi dalam.
  2. Analisa kedalaman dan kekerasan tanah dengan proses sondir, keterangan bisa Anda baca pada halaman jasa sondir. Sondir ini harus dilakukan untuk memberikan info pasti kapasitas pondasi yang bisa dilakukan pada titik tersebut.
  3. Penentuan jenis pondasi yang dipilih, yaitu bore pile atau strauss pile, yang bisa Anda baca detail keterangannya pada halaman terkait. Biasanya untuk pondasi dalam, metode bore pile lebih dipilih karena lebih detail dan kuat, bisa menjangkau hingga 200meter.
  4. Setelah pengeboran, proses selanjutnya adalah pengecoran.
  5. Tahap penting berikutnya adalah TEST PDA. Pengujian Pile Driving Analyzer (PDA) ni dimaksudkan untuk mengetahui daya dukung aksial tiang, keutuhan/ integritas tiang dan efesiensi energi yang di transfer.

Jasa Test PDA Kalimantan profesional siap memberikan data valid yang Anda butuhkan, mengacu pada ASTM-D4945 (Standard Test Method for High-Strain Dynamic Testing of Deep Foundations), yang sangat bermanfaat dalam mendukung proyek Anda, antara lain untuk pembuatan

  • Tiang Pancang Beton.
  • Tiang Pancang Kayu.
  • Tiang Pancang sepun pile.
  • Tiang Bore Pile
  • Tiang Franki, dll.

Jasa Test PDA Kalimantan kami lakukan dengan detail, didukung oleh tim ahli dan alat modern canggih sehingga siap memberikan hasil lebih akurat untuk proyek Anda. Konsultasikan segera dengan tim kami agar Anda mendapatkan hasil optimal dan bergaransi resmi dari PT.brantas konsultan indonesi.

SEJARAH KALIMANTAN menggambarkan perjalanan sejarah Pulau Kalimantan dimulai sejak zaman prasejarah ketika manusia ras Austrolomelanesia memasuki daratan Kalimantan pada tahun 8000 SM hingga sekarang. Sisa-sisa tengkoraknya ditemukan di Gua Babi di lereng Gunung Batu Buli, kampung Randu, Desa Lumbang, Kabupaten Tabalong dan Gua Niah di Sarawak.[1]

Pertama sekali, Pulau Kalimantan memperolehi namanya daripada kata Sanskrit Kalamanthana, yang bererti “pulau bercuaca terbakar” yakni pulau yang panas suhunya untuk menerangkan iklim tropikalnya yang panas dan basahnya. Iyanya mengandungi dua patah kata: kal[a] (“masa, musim, waktu”) dan manthan[a] (“mendidih, memusing, membakar”).[2] Sehinggakan, nama eksonim suku Dayak Bidayuh dahulunya dikenali sebagai Klemantan.[3] Keduanya, Pulau Kalimantan ini juga dikenal di seluruh dunia dengan nama Borneo yaitu sejak abad ke-15 M. Nama Borneo itu berasal dari nama pohon Borneol (bahasa LatinDryobalanops camphora)yang mengandung (C10H17.OH) terpetin, bahan untuk antiseptik atau dipergunakan untuk minyak wangi dan kamper, kayu kamper yang banyak tumbuh di Kalimantan,[4][5] jadinya kemudian disebut oleh para pedagang dari Eropa sebagai pulau Borneo atau pulau penghasil borneol.[6] Kerajaan Brunei yang ketika datangnya bangsa Eropa ke wilayah Nusantara ini dikenali namanya sebagai Barunah mengdagangkan banyak kampur di pelabuhannya di Muara lalu jadinya nama Pulau ini pun diidentikkan dengan nama Kerajaan Brunei[7] saat itu (Yaitu oleh para pedagang Arab, Eropa serta China) karena Kerajaan Brunei pada masa itu (selepas abad ke-14) merupakan antara kerajaan lewat yang terbesar di pulau ini. Nama Kalimantan dipakai di Kesultanan Banjar kemudian oleh pemerintah Republik Indonesia dipakai sebagai nama